- 09 April 2025
- Lingkungan
Pembuatan Peralatan Laboratorium PT Unilab Perdana
Sifat
polutan yang bermigrasi dan konsentrasi parameter merupakan permasalahan yang
sering timbul dalam pengambilan sampel lingkungan. Berdasarkan hal ini ,maka
untuk mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan personel yang kompeten,
prosedur dan teknik pengambilan sampel yang benar, sensitivitas dan
selektivitas metode pengujian analitik, pengendalian dan penjaminan mutu baik
di lapangan maupun di laboratorium, dan peralatan pengambilan sampel yang
memenuhi syarat dan teruji (Anwar Hadi, 2007).
Diawal tahun 2017, PT Unilab Perdana secara resmi menyediakan jasa perakitan alat uji khusus dibidang laboratorium dengan konsep yang komprehensif dan interaktif dalam memenuhi permintaan pelanggan. Perakitan alat dibagi menjadi 5 jenis alat uji, yaitu udara emisi tidak bergerak, udara ambien, udara lingkungan kerja, mikrobiologi dan tanah, dan air. Berikut adalah beberapa alat yang telah berhasil dirakit oleh unilab perdana:
1. High Volume Air Sampler (HVAS) For Dust Monitoring
Fungsi dari alat ini adalah untuk mengambil contoh uji kandungan partikel udara lingkungan kerja dan udara ambien dengan menggunakan holder inlet PM 10 selama 24 jam. Alat ini juga dapat digunakan untuk pengambilan contoh uji TSP 24 jam karena dilengkapi dengan dudukan mesin blower diluar dudukan mesin blower sebagai alat PM 10.
2. Air sampler Impinger Set For Ambient Monitoring
Fungsi alat ini adalah untuk mengambil sample gas udara ambien dan gas udara lingkungan kerja, untuk parameter gas udara ambien seperti amonia (NH3) hidrogen sulfida (H2S) nitrogen dioksida (NO2) oksidan (O3) Sulfur dioksida (SO2) pada udara ambien dan udara lingkungan kerja.
3. Minivol PM 10; PM2,5; and PM1,0
Fungsi alat ini digunakan untuk pengambilan partikel di udara lingkungan kerja dengan parameter PM 2,5 dengan PM 10 atau juga PM 10. Alat ini dibuat dengan minivol dua atau bahkan tiga holder sehinhga akan menghemat waktu saat melakukan sampling, karena alat ini dapat mengambil sampel sekaligus dalam satu titik. Sebagai contoh untuk parameter PM 2,5 dengan PM 10 atau juga PM 10 dengan TSP dapat dilakukan secara bersamaan.
4. Destillation Apparatus For Ammoniac/ Phenol/ Cyanide Distillation
Alat ini digunakan untuk pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan penguapan bahan campuran zat pendidih sehingga menguap dan uap tersebut didinginkan kembali kedalam bentuk cairan. Alat ini memiliki keunggulan yaitu dilengkapi dengan sensor otomatis untuk mengontrol temperatur heater sesuai dengan panas yang dibutuhkan dan dapat melakukan destilasi secara bersamaan dengan 6 sampel sekaligus.
Secara umum Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki aspek yang saling terkait untuk menciptakan tempat kerja yang aman, selamat, dan sehat bagi pekerja. Aspek-aspek tersebut terdiri dari keselamatan (safety), ergonomi, kesehatan kerja, higiene industri, dan aspek perilaku yaitu:
- Aspek keselamatan (safety) dilaksanakan agar tidak terjadi insiden atau kecelakaan.
- Aspek ergonomi memperhitungkan kesesuaian antara pekerja dengan lingkungan kerja, peralatan dan perlengkapan kerja, dan atau pekerjaannya itu sendiri.
- Aspek kesehatan kerja merupakan upaya untuk menjaga kesehatan pekerja dengan usaha promotif, preventif, hingga rehabilitatif atau kuratif.
- Aspek perilaku berupaya membangun kesadaran baik individu maupun organisasi untuk berbudaya keselamatan dan menjunjung keselamatan sebagai nilai, bukan sekedar sebagai program.
- Aspek higiene industri melengkapi upaya keselamatan dan kesehatan kerja dengan memonitor dan mengendalikan paparan-paparan bahaya dalam skala kecil tetapi bersifat kronis terhadap kesehatan pekerja.
Pada penerapannya, higiene industri terkait dengan upaya kesehatan kerja dalam mencegah terjadinya Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan upaya keselamatan kerja untuk mencegah terjadinya injuri atau cidera.
Higiene industri merupakan ilmu dan seni yang berperan dalam melaksanakan upaya pegenalan, pengukuran, pemantauan, evaluasi dan pengontrolan bahaya di Lingkungan Kerja, yang dapat muncul dari kegiatan operasi industri, dimana bahaya tersebut dapat mengganggu :
- Kesehatan
- keselamatan
- kenyamanan
- efesiensi
Fungsi Melakukan Higiene Industri yaitu:
- Membantu pimpinan secara professional dalam upaya memlihara tenaga kerja yang sehat, serta upaya memelihara/meningkatkan lingkungan kerja yang bersih, nyaman dan aman.
- Melakukan inspeksi daerah operasi perusahaan dan lingkungan secara berkala untuk mengenal dan mengukur serta memonitor bahaya yang mungkin akan mengancam kesehatan dan keselamatan
- Turut aktif mereview aspek HSE terhadap setiap rencana konstruksi, renovasi fasilitas produksi/ operasi agar tetap mematuhi / memenuhi aturan panduan Industrial Hygiene Engineering.
- Membuat, merencanakan, menerapkan dan melakukan evaluasi program kegiatan mengenai upaya mengurangi atau menghilangkan bahaya dilingkungan kerja, serta resiko dampaknya.
- Mengkomunikasikan faktor bahaya lingkungan kerja beserta resikonya kepada employees, contractors, atau kelompok beresiko tinggi,
Langkah-langkah korektif dalam pengembangan higiene industri untuk pengendalian bahaya terhadap kesehatan dilakukan dengan cara menghilangkan atau mengurangi paparan. Prosedur pengendalian ini dilakukan seperti dalam hirarki pengendalian risiko yang dilakukan dengan mengganti atau mengurangi bahan berbahaya di tempat kerja, melakukan rekayasa disain seperti dengan pemasangan sistem ventilasi, pengendalian administrasi dengan peraturan atau prosedur kerja, dan penyediaan alat pelindung diri yang tepat.
Penerapan higiene industri terdiri dari 3 aspek utama yaitu:
- Pengenalan lingkungan Kerja
- Penilaian lingkungan Kerja
- Pengendalian lingkungan Kerja
Pengenalan Lingkungan Kerja dilakukan dengan cara:
- Secara kualitatif mengetahui kemungkinan bahaya potensial dari proses produksi
- Menentukan lokasi potensi bahaya , alat, metode pengujian
- Mengetahui jumlah pekerja terpapar
Penilaian Lingkungan Kerja dilakukan dengan cara pengukuran, pengambilan sampel, dan analisis di laboratorium, sehingga dapat ditentukan :
- Kondisi lingkungan Kerja
- Perlu/tidaknya teknologi pengendalian
- Ada/tidaknya korelasi kecelakaan dan PAK dengan lingkungan
- Dokumen untuk inspeksi
Pengendalian Lingkungan Kerja dengan penerapan metode teknik tertentu untuk menurunkan tingkat faktor bahaya lingkungan hingga batas yang dapat ditolerir bagi pekerja (Nilai Ambang Batas). Pemilihan cara /metode pengontrolan yang efektif efesien untuk mengurangi atau menghilangkan dampak bahayanya
Pengujian lingkungan Kerja memiliki tujuan :
- Menentukan paparan pekerja oleh faktor lingkungan Kerja
- Efektivitas alat pengendali di perusahaan
- Meneliti tempat kerja dg memperhatikan keluhan tenaga kerja dan gangguan kesehatan pekerja
- Untuk riset pengembangan ilmu
- Tercapai upaya peningkatan derajat kesehatan pekerja dan produktifitas pekerja
PT. Unilab Perdana mulai tahun 2017 dapat melakukan pengukuran dan pelaporan Higiene Industri sesuai dengan aspek-aspek yang dipersyaratkan. Pengukuran dan pelaporan Higiene Industri di PT. Unilab Perdana merupakan SATU PAKET yaitu sampling dan analisis di laboratorium, penilaian dan pelaporan, sehingga saran dan tindakan yang diperlukan untuk mengurangi adanya risiko timbulnya penyakit akibat kerja.




